Sebuah lembaga independen demi perlindungan konsumen dari Pemerintah Amerika Serikat yakni The Federal Trade Comission (FTC) mengumumkan bahwa Facebook telah menyelesaikan perkara tuduhan penipuan oleh salah satu penggunanya. Tuduhan tersebut mengatakan bahwa Facebook dianggap gagal untuk menjaga privacy penggunanya.
Berdasarkan usulan penyelesaian kasus tersebut, Facebook diwajibkan untuk memberikan informasi kepada konsumen secara jelas tentang informasi apapun berkaitan dengan pengguna di luar aturan privasi yang telah diterapkan selama ini.
“Facebook berkewajiban untuk memenuhi janjinya tentang privacy terhadap jutaan penggunanya di seluruh dunia” Ujar FTC Chairman Jon Leibowitz. “Inovasi Facebook telah mengesampingkan privasi konsumen, dalam hal ini FTC akan terus mengawal agar hal tersebut tidak akan terjadi”
Facebook memang memiliki track record yang kurang baik terkait masalah privasi penggunanya. Tercatat pada Desember 2009, Facebook merubah layanannya untuk dapat digunakan dan diubah dengan mode private seperti adanya Friend List. Namun mereka tidak memberikan peringatan atau notifikasi bahwa perubahan tersebut telah dilakukan atau setidaknya memberikan pernyataan.
Facebook juga merangkul sebuah aplikasi pengembang ketiga untuk beberapa layanannya. Jika pengguna menginstall aplikasi tersebut, mereka dapat mengakses informasi yang diperlukan tentang pengguna. Namun faktanya, seluruh informasi dapat diakses secara penuh oleh pihak ketiga tersebut. Hal ini jelas sebuah pelanggaran.
Verified Apps program yang dimiliki Facebook diklaim sebagai aplikasi yang tersertifikasi sebagai aplikasi yang aman, namun kenyataannya tidak. Facebook juga menjanjikan pengguna untuk tidak berbagi ataupun menyebarkan info personal para pengguna. Hal ini pun tidak dilakukan.
Tercatat bahwa Facebook mengklaim saat pengguna menon-aktifkan account mereka, maka seluruh foto dan video tidak dapat diakses lagi. Namun Facebook ternyata mengizinkan untuk mengakses kontent tersebut, meskipun penggunanya telah menonaktifkan atau bahkan menghapus akun mereka.
Beragam pelanggaran tersebut berusaha diselesaikan. Saat ini dengan kerjasama melalui FTC, Facebook memiliki beberapa kewajiban yang perlu ditaati. Facebook dilarang untuk membuat miss-interpretasi pada konsumen terutama mengenai privasi dan keamanan dari data konsumen.
Facebook diharuskan memperoleh persetujuan oleh konsumen secara afirmatif sebelum melakukan perubahan terutama masalah privasi pengguna. Dibutuhkan juga sebuah sistem dimana orang lain tidak akan dapat mengakses materi dari pengguna yang telah menutup atau menghapus akun mereka di Facebook.
Selain itu diperlukan juga sebuah sistem yang dapat mempertahankan program privasi yang komperhensif dan dirancang untuk mengatasi resiko privasi terkait dengan pengembangan beberapa pengelolaan produk baru yang sudah ada serta layanan untuk melindungi privasi informasi dan rahasia konsumen.
Sementara Facebook menanggapi dengan positif untuk terus menjaga kepercayaan konsumen mereka. “Saya sangat memahami bagaimana orang bertindak sangat skeptis terhadap penjagaan privasi dari jutaan pengguna. Hal ini wajar mengingat dalam dunia online semua berjalan dengan cepat. Sesempurna apapun itu, saya pikir orang akan tetap merasa tidak nyaman dan penuh pertanyaan tentang perlindungan privasi mereka. Oleh karena itu dengan ini kami harap kami akan dapat lebih baik lagi” Ujar Zuckerberg dalam sebuah wawancara oleh media online, All The Things D.
Peoplemeetme.com 😉